Cara Membuat Web Blog

Blog merupakan singkatan dari “web log” adalah bentuk aplikasi web yang
menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web
umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu
baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs
web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan
topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. Blog mempunyai fungsi yang sangat
beragam, dari sebuah catatan harian, media publikasi dalam sebuah kampanye politik,
sampai dengan program-program media dan perusahaan-perusahaan.
Kalau temen2 mau download tutorialnya silahkan klik disini..

Cara Membuat Billing Warnet dengan Excel

Setiap warnet pasti membutuhkan sarana untuk mencatat transaksinya setiap hari yang tidak
mungkin dilakukan secara manual. Saat ini banyak bermunculan software-software billing warnet
yang dapat mencatat semua transaksi warnet mulai dari jasa penggunaan internet, scan, print, atau
bahkan hingga minuman ringan yang mendukung usaha warnet. Di samping itu, software tersebut
juga memberikan fitur-fitur beraneka ragam mulai dari yang berhubungan dengan sistem operasinya,
hingga laporan keuangan warnet itu sendiri. Namun harga software billing warnet yang ditawarkan
begitu beragam dan cukup mahal. Padahal dengan sedikit kemampuan Excel, Anda dapat membuat
sendiri billing internet dengan mudah. Tips dan trik ini berusaha membahas dengan singkat dan jelas
bagaimana membuat billing warnet dengan mudah dengan bantuan Microsoft Excel. Kalau temen2 mau coba buat silahkan download aja. klik disini...

Install WordPress dengan Domain Gratis

Ne tutorial cara install WordPress dengan domain gratis...
Kalau temen2 mau download silahkan klik disini

Cara Ping suatu Jaringan

A. PING

Ping adalah “software untuk mengecek hubungan antara dua komputer atau lebih di internet atau yang terhubung di LAN (Local Area Network).”
Ping dapat juga untuk mem-verifikasi bahwa alamat protokol internet tertentu ada dan dapat menerima permintaan-permintaan.
Ping digunakan untuk memastikan bahwa satu komputer yang sedang dituju sedang aktif dan memberikan respon balik.

PING Memverifikasi koneksi ke komputer lain dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request. Tanda terima berupa pesan Echo Reply akan ditampilkan, bersama dengan waktu pulang-pergi.

Ping merupakan perintah utama TCP/IP yang digunakan untuk men-troubleshoot konektivitas, jangkauan, dan resolusi nama.

C:\Documents and Settings\ajisup>ping/?

Usage: ping [-t] [-a] [-n count] [-l size] [-f] [-i TTL] [-v TOS]

[-r count] [-s count] [[-j host-list] | [-k host-list]]

[-w timeout] target_name

Options:

-t Ping the specified host until stopped.

To see statistics and continue - type Control-Break;

To stop - type Control-C.

-a Resolve addresses to hostnames.

-n count Number of echo requests to send.

-l size Send buffer size.

-f Set Don't Fragment flag in packet.

-i TTL Time To Live.

-v TOS Type Of Service.

-r count Record route for count hops.

-s count Timestamp for count hops.

-j host-list Loose source route along host-list.

-k host-list Strict source route along host-list.

-w timeout Timeout in milliseconds to wait for each reply.

C:\Documents and Settings\ajisup>

C:\Documents and Settings\ajisup>ping www.unisbank.ac.id

Pinging www.unisbank.ac.id [114.30.81.162] with 32 bytes of data:

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Ping statistics for 114.30.81.162:

Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),

Approximate round trip times in milli-seconds:

Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

C:\Documents and Settings\ajisup>ping www.unisbank.ac.id -w 2000

Pinging www.unisbank.ac.id [114.30.81.162] with 32 bytes of data:

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Ping statistics for 114.30.81.162:

Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),

Approximate round trip times in milli-seconds:

Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

C:\Documents and Settings\ajisup>ping www.unisbank.ac.id

Pinging www.unisbank.ac.id [114.30.81.162] with 32 bytes of data:

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Ping statistics for 114.30.81.162:

Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),

Approximate round trip times in milli-seconds:

Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

C:\Documents and Settings\ajisup>ping www.unisbank.ac.id -w 2000

Pinging www.unisbank.ac.id [114.30.81.162] with 32 bytes of data:

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Ping statistics for 114.30.81.162:

Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),

Approximate round trip times in milli-seconds:

Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

C:\Documents and Settings\ajisup>ping/?

Usage: ping [-t] [-a] [-n count] [-l size] [-f] [-i TTL] [-v TOS]

[-r count] [-s count] [[-j host-list] | [-k host-list]]

[-w timeout] target_name

Options:

-t Ping the specified host until stopped.

To see statistics and continue - type Control-Break;

To stop - type Control-C.

-a Resolve addresses to hostnames.

-n count Number of echo requests to send.

-l size Send buffer size.

-f Set Don't Fragment flag in packet.

-i TTL Time To Live.

-v TOS Type Of Service.

-r count Record route for count hops.

-s count Timestamp for count hops.

-j host-list Loose source route along host-list.

-k host-list Strict source route along host-list.

-w timeout Timeout in milliseconds to wait for each reply.

C:\Documents and Settings\ajisup>

c:\> ping localhost atau 127.0.0.1 (untuk menguji konfigurasi network host)

c:\> ping 114.30.81.162 (menguji sambungan dari localhost ke host luar)

c:\> ping www.unisbank.ac.id (menguji sambungan localhost ke host luar berdasarkan domain name)

c:\> ping 114.30.81.162 -a (mendapatkan domain name host lluar berdasarkan IP Address)

c:\> ping 114.30.81.162 -t (ping tanda berhenti dan bisa ddihentikan melalui Ctrl-C)

c:\> ping 114.30.81.162 -n 10 (ping host sebanyak 10 kali - n = number)

c:\> ping 114.30.81.162 -l 1000 (ping host dengan data sebanyak 1000 bytes)

ping [alamat web] -w [value]
jumlah waktu (timeout) untuk menunggu respon dalam satuan milidetik.

contoh : ping www.unsibank.ac.id -w 2000

C:\Documents and Settings\ajisup>ping www.unisbank.ac.id

Pinging www.unisbank.ac.id [114.30.81.162] with 32 bytes of data:

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Ping statistics for 114.30.81.162:

Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),

Approximate round trip times in milli-seconds:

Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

C:\Documents and Settings\ajisup>ping www.unisbank.ac.id -w 2000

Pinging www.unisbank.ac.id [114.30.81.162] with 32 bytes of data:

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Reply from 114.30.81.162: bytes=32 time<1ms ttl="62

Ping statistics for 114.30.81.162:

Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),

Approximate round trip times in milli-seconds:

Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

C:\Documents and Settings\ajisup>

adalah menunggu respon selama 2 detik jika lewat 2 detik barulah paket data akan loss kan

ping [alamat web] -n [value]
jumlah permintaan echo yang dikirimkan
misalkan anda mengetik
: ping www.unisbank.ac.id -n 5

maka jumlah echo yang dikirim kekita adalah sebanyak 5 echo

ping [alamat web] -t [value]
adalah pengepingan data secara terus menerus atau continuely

contoh : ping www.unisbank.ac.id -t

Untuk Menghentikan Ping tekan “CTRL + C”

ping [alamat web] -l [value]
adalah jumlah pengiriman data dalam ukuran byte
contoh : ping www.unisbank.ac.id -l 100

maka jumlah besara paket data yang dikirim adalah sebesar 100 byte


B. IPCONFIG dan Kegunaannya

Ipconfig(Winipcfg)
IPConfig adalah salah satu internal command di MS. Command Prompt (CMD) yang berfungsi untuk melihat dan mengkonfigurasi settingan perangkat jaringan.

Menampilkan semua konfigurasi jaringan TCP/IP dan memperbarui setting Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dan Domain Name System (DNS). Digunakan tanpa parameter, ipconfig menampilkan alamat IP, subnet mask, dan gateway default untuk semua kartu jaringan. Ipconfig merupakan commandline yang ekivalen dengan winipcfg yang terdapat pada Windows MilleniumEdition, Windows 98, dan Windows 95. Meskipun Windows XP tidak menyertakan utiliti grafis yang ekivalen dengan winipcfg, Anda bisa menggunakan Network Connections untuk melihat dan memperbarui alamat IP. Syntax ipconfig adalah: ipconfig [/all] [/renew[Adapter]] [/release [Adapter]] [/flushdns] [/displaydns] [/registerdns] [/showclassid Adapter] [/setclassid Adapter [ClassID]].

Macam Macam Penggunaan perintah Ipconfig.

1. IPconfig /all
Menampilkan informasi konfigurasi koneksi, misalnya Host Name, Primary DNS Type, Ethernet Adapter LAN.

C. Tracert (Traceroute)


Menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuannya. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan
tujuan. Syntax tracert adalah: tracert [-d] [-h MaximumHops] [-j HostList] [-wTimeout] [TargetName].

TraceRoute .Command ini digunakan untuk mendapatkan cara yang diambil oleh data yang dikeluarkan oleh localhost ke destinasinya. Ia biasanya digunakan untuk mengetahui kondisi data dalam sebuah jaringan atau untuk kebutuhan troubleshooting. Ia akan menunjukkan ke semua router serta IP address mereka hingga ke destinasi host yang dimaksudkan. Contoh penggunaan command ini adalah :

c:\> traceroute www.17tahun.com

c:\> traceroute 10.106.2.2

Route .Route digunakan untuk menambah, membuang atau menukar routing table dalam sebuah host. Command ini biasanya digunakan pada host dalam sebuah jaringan yang mempunyai 2 atau lebih router. Route digunakan untuk menyusun komunikasi host berdasarkan IP dan subnet serta router atau gateway yang berkaitan. Contoh penggunaan route adalah seperti dibawah ini :

c:\> route print (untuk mendapatkan routing table)

c:\> route add (untuk menambah routing)

c:\> route change (menukar routing)

c:\> route delete (membuang routing)

Hostname .Command ini mudah dan ringkas, dan digunakan untuk mendapatkan nama komputer yang telah didaftar dalam sebuah network. Anda hanya perlu menuliskan c:\> hostname pada command window, dan nama komputer anda akan ditampilkan.

Netstat .Netstat digunakan untuk mendapatkan statistik yang berhubungan dengan IP, TCP, UDP dan ICMP protokol. Statistik ini menunjukkan cara secara numerical seperti jumlah data yang dihantar, diterima, dan yang terdapat dalam pengantaran/penerimaan data. Aturan option dalam command netstat ditunjukkan dibawah ini :

netstat -s (memaparkan statistik berdasarkan protokol serta aturan yang berlaku)

netstat -e (menampilkan statistik ethernet)

netstat -r (menampilkan statistik sama seperti route print dengan tambahan sambungan yang aktif)

netstat -a (menampilkan ke semua sambungan aktif dan yang menunggu untuk membuat sambungan. Penting diketahui bagi seseorang yang telah menyambung komputer anda, atau sambungan dalam yang dibuat oleh komputer anda ke luar. Gunakan sekiranya anda merasa ada sesuatu yang ganjil dan rumit pada aktivitas internet anda)

netstat -a -n (menunjukkan ke semua sambungan aktif)

netstat -a -p TCP (menunjukkan sambungan aktif TCP)

netstat -a -p UDP (menunjukkan sambungan aktif UDP)

Net use\view .Perintah ini digunakan untuk mendeteksi sambungan NetBios antar komputer. NetBios menggunakan Universal Naming Convention (UNC) untuk memastikan nama sebuah komputer dan akses ke share resources. Penggunaan command net ini penting dalam komputer jaringan untuk membuat sambungan terutama untuk sistem operasi Windows.

Command ini mengijinkan anda memantau, menyambung dan memutuskan share antar komputer yang menggunakan Server Message Block (SMB). SMB sendiri adalah sejenis Application Layer dalam Windows yang mengijinkan komputer sharing directory dengan komputer lain dalam jaringan.

Karenanya, anda perlu berhati - hati dengan command ini. Seseorang bisa membuang sambungan ke komputer anda tanpa disadari meski berjarak jauh ke dalam direktori hard disk anda. Sekiranya anda menggunakan Windows tanpa sebuah pengaman ke atas direktori (password protected directory sharing).

Untuk membuat sambungan ke sebuah direktori komputer jarak jauh, anda bisa mengikuti panduan dibawah ini :

c:\> net view \\202.10.10.188

Command ini digunakan untuk mendapatkan cara direktori yang dishare oleh komputer yang bersangkutan. Ia juga bisa digunakan untuk menguji selama sebuah komputer itu menyokong fungsi NetBios. Anda juga bisa menggunakan program seperti RedButton untuk bisa mendapatkan direktori sharing dalam sebuah komputer.

c:\> net use X:\\202.10.10.188/$C

Setelah mendapat direktori yang dihubungkan C$, anda bisa membuat sambungan ke direktori tersebut. Sambungan itu akan ditandai sebagai direktori X pada komputer anda.

Pada contoh di atas merupakan cara saja dimana direktori komputer sasaran tidak dipasswordkan. Tapi bila diperlukan password dan anda tahu passwordnya gunakan command di bawah dengan sintax :

c:\> net use X:\\202.10.10.188/C$ user:XXXXX password:XXXXX

Dan bila anda tidak tahu password komputer tersebut, maka dengan terpaksa anda menggunakan teknik - teknik hacking untuk mendapatkan akses ke direktori target.

NBTstat .NBTStat (NetBios over TCP/IP statistics) digunakan untuk mendapatkan statistik berkaitan dengan NetBios name table komputer anda atau komputer lain dalam jaringan. Berikut adalah option untuk command ini :

nbtstat -r (digunakan untuk membersihkan dan memasukkan NetBios ke dalam LMHostfile)

nbtstat -n (memaparkan nama - nama dan servis yang didaftarkan dalamm sebuah lokal komputer)

nbtstat -c (memaparkan isi cache name NetBios komputer lain yang baru membuat sambungan pada komputer lokal)

nbtstat -R (membersihkan dan preload NBT Remote cache name table)

nbtstat -A 10.100.206.2 (memaparkan name table termasuk physical address komputer lain berdasarkan IP addressnya)

nbtstat -a NBTname (memaparkan name table termasuk physical address komputer lain berdasarkan nama NetBios komputer tersebut)

nbtstat -S IP Address (memaparkan NetBios connection table komputer lain berdasarkan IP)

nbtstat -s NBT Name (sama seperti di atas tetapi menggunakan NetBios name)

Network Monitor .Network monitor atau netmon merupakan utilitas dalam OS Windows NT Server yang digunakan untuk merekam data dari jaringan ke dalam file. Command ini juga dikenali sebagai sniffer. Data yang direkam bisa dianalisa, selanjutnya untuk mengetahui perjalanan sebuah jaringan dan dapat juga digunakan untuk kebutuhan troubleshooting. :-) Data yang direkam meliputi hampir semua layer protokol yang terdapat dalam jaringan. Misalnya, pada layer ke bawah, netmon bisa memeriksa physical address sumber dan destinasi data tersebut. Pada peringkat internet layer, netmon bisa melihat butiran terperinci header layer yang terkait hingga ke application layer.

Telnet Server dan menjalankan aplikasi pada komputer tersebut. Telnet Server berfungsi sebagai gateway yang digunakan Telnet client untuk berkomunikasi. Telnet cocok untuk testing login ke remote host. Syntax telnet adalah: telnet [\\RemoteServer].

Netstat
Menampilkan koneksi TCP yang aktif, port yang didengarkan komputer, statistik Ethernet, tabel routing IP, statistik IPv4 (protokol IP, ICMP, TCP, dan UDP), dan statistik IPv6 (protokol IPv6, ICMPv6, TCP over IPv6, dan UDP over IPv6). Syntax netstat adalah: netstat [-a] [-e] [-n] [-o] [-p Protocol] [-r] [-s] [Interval].

ARP
Menampilkan dan mengubah entri pada cache Address Resolution Protocol (ARP), yang berisi satu atau beberapa tabel yang digunakan untuk menyimpan alamat IP dan alamat fisik Ethernet dan Token Ring dari alamat IP yang bersangkutan. Masing-masing kartu jaringan Ethernet atau Token Ring yang terinstalasi pada komputer Anda mempunyai tabel terpisah. Syntax arp adalah: arp [-a [InetAddr] [-NIfaceAddr]] [-g [InetAddr] [-

N
IfaceAddr
]] [-d InetAddr [IfaceAddr]] [-s InetAddr EtherAddr [IfaceAddr]].

Kisah Orang Sukses

Kevin Si Raja Domain
Senin, 03 Desember 2007

Oleh : Teguh S. Pambudi

Dari seorang dokter ia beralih profesi menjadi penjual-beli situs Internet. Bagaimana liku-likunya?

Sore itu di Hotel Venetian, Las Vegas, Amerika Serikat. Seorang lelaki keturunan Korea duduk bersandar dan memperhatikan suasana lelang situs di hadapannya. Tangannya bergerak-gerak manakala ada nama situs yang membetot minatnya. Dia pun kemudian berdiri dan diam-diam memberi kode kepada anak buahnya untuk menawar domain atas nama dirinya.

Pada ajang itu, sejumlah nama dibelinya. Di antaranya, Weddingcatering.com senilai US$ 10 ribu, lalu Greeting.com seharga US$ 350 ribu. Sebagai orang Kristen yang taat, dia juga memasukkan Christianrock.com (US$ 31 ribu) dalam koleksinya, termasuk God.com dan Satan.com. Tatkala semuanya berakhir, lelaki itu menghampiri meja dan menuliskan sebuah cek untuk semua domain yang dibelinya. Angka yang tertera, US$ 650 ribu. Satu senja yang lumayan mahal.

Deskripsi di atas, yang diurai dengan apik oleh Majalah Business 2.0 belum lama ini, dipuji sekaligus dihujat banyak kalangan sebagai pembuka mata atas siapa sebenarnya sosok keturunan Korea yang satu ini, yang bernama Kevin Ham. Diberi judul “The Man Who Owns Internet”, tulisan itu membeberkan betapa kayanya si Kevin, dan bagaimana dia mendapatkan itu semua.

Kini Kevin adalah the King of Domain. Julukan lain, Raja Properti Dunia Maya. Dari tahun 2000 hingga sekarang, dia ditaksir memiliki 300 ribu domain yang telah memberinya pendapatan US$ 70 juta/tahun. Portofolio personalnya sendiri diperkirakan mendekati US$ 300 juta. Angka yang tak kecil, yang diperoleh karena kejelian — dan buat sebagian orang yang tak menyukainya, lantaran kelicikannya.

Lelaki berusia 37 tahun ini tumbuh di Vancouver, Kanada, dengan tiga saudara. Ayahnya menjalankan bisnis laundry, sementara ibunya menjadi perawat. Sempat sakit yang membuatnya mudah lemas di usia 14 tahun, mendorongnya bercita-cita menjadi dokter, yang kemudian ditempuhnya di University of British Columbia. Lulus dari sekolah kedokteran pada 1998, dia bersama istrinya tinggal di Ontario, berpraktik di rumah sakit.

Tak seperti dokter lain, Kevin adalah sosok yang unik. Di sela-sela pekerjaannya, dia memuaskan ketertarikannya pada dunia Internet yang tengah tumbuh luar biasa. Tak tanggung-tanggung, dia belajar membuat situs dan bahasa pemrograman Perl.

Saat itu, dunia Internet memang tengah bergejolak dalam fase pertumbuhannya. Salah satu informasi yang terserak adalah web hosting. Melihat hal ini, Kevin pun mulai membangun direktori online tentang penyedia jasa web hosting, lengkap dengan review dan rating atas jasa mereka. Situsnya dinamakan Hostglobal.com. Sebuah pijakan yang kelak mengantarkannya masuk ke bisnis jual-beli domain.

Ceritanya begini: sekitar 6 bulan setelah Hostglobal meluncur, dan Kevin mendapat US$ 60 ribu hasil dari penjual iklan di situsnya, salah seorang pengiklannya yang berbisnis menjual registrasi domain bercerita bahwa iklan tunggal (single ad) bisa menghasilkan sekitar US$ 1.500 setiap bulan. Tak ayal, pikiran untuk ikut mencicipi bisnis ini pun segera hadir di benak dokter muda itu.

Dalam pikiran Kevin, orang yang berbelanja untuk jasa hosting kerap kali tertarik memberi URL (alamat situs) yang menarik, atau catchy. Maka, dia pun meluncurkan direktori online kedua, DNSindex.com. Situs ini memberi layanan buat pelanggan untuk mendaftarkan nama domainnya. Hanya, Kevin menambahkan fitur yang amat diinginkan orang: daftar mingguan nama domain yang tersedia dan bisa digunakan. Dalam situs ini, beberapa nama yang ada dalam daftar dia gratiskan. Beberapa lagi, dia patok US$ 50 untuk setiap nama. Dalam hitungan bulan, pelanggannya telah mencapai 5 ribu orang lebih.

Tak dinyana, bisnis ini melesat. Pada Juni 2000, Hostglobal dan DNSindex ditaksir telah memberinya US$ 40 ribu/bulan. Angka ini lebih banyak dari yang didapatnya dari rumah sakit, bahkan dalam setahun. Akhirnya, Kevin pun mengambil tindakan penting: menanggalkan praktik kedokteran. Dia beralih ke dunia maya, untuk menjadi sang penguasa.

Bersama istri dan anaknya, dia kembali ke Vancouver, tinggal di apartemen. Ibarat botol bertemu tutupnya, saat itu, keputusan menekuni dunia domain amat tepat. Kejatuhan dotcom membuat para investor lari dari dunia web. Ratusan hingga ribuan domain yang bermunculan, mendadak menjadi tidak berarti, jatuh, atau habis masa registrasinya. Kevin pun kejatuhan durian runtuh. Dia siap memboyong domain-domain tersebut. Yang diperlukan adalah ketahanan menyeleksi satu demi satu nama situs.

Ketika itu, Networks Solutions bisa dikatakan menjadi pengontrol nama-nama situs yang catchy. Perusahaan ini adalah tempat mendaftarkan dan menjual .com. Kevin melihat, Network Solutions memang tidak memberitahukan kapan sebuah nama domain yang telah berakhir masa registrasinya akan dikembalikan ke pasar, tapi dua hari sekali ia memublikasikan master list seluruh nama yang teregristrasi, yang dikenal dengan sebutan “root zone” — kini dikelola VeriSign. Daftar ini demikian gemuknya karena memuat lebih dari 5 juta nama yang selain membutuhkan waktu lama untuk mengunduhnya, juga bisa membuat sebuah PC hang saking “beratnya” data.

Melihat peluang yang muncul, Kevin pun bertindak taktis. Dia membuat peranti lunak yang membandingkan daftar yang dikeluarkan antara satu hari dan hari-hari berikutnya. Kemudian, dia menelusuri nama yang menghilang dari root zone, dan dibuatkan daftar tersendiri. Dia menemukan fakta menarik: biasanya, sebuah nama akan menghilang setelah 5-6 hari termuat dalam root zone. Dan biasanya itu terjadi di pukul 03.30 dini hari. Bisa dibayangkan bagaimana pola kerja mendeteksi nama-nama domain yang hilang ini. Yang pasti, setelah jam-jam tersebut, Kevin menyalakan lima komputer untuk kemudian melakukan penawaran pembelian atas nama-nama yang diinginkannya.

Ketika itu, tanpa sepengetahuannya, sejumlah rival ternyata juga melakukan hal serupa. Dan dari data registrasi para pembeli, Kevin melihat sebuah nama yang banyak bermuara ke satu orang yang menjuluki dirinya sebagai “NoName”. Belakangan, diketahui bahwa ini adalah seorang programer kelahiran Cina, yang nama aslinya adalah Yun Ye, yang beroperasi dari Fremont, Kalifornia.

Sedikit tentang Yun Ye. Dia adalah sosok yang tak kalah unik. Siang hari, profesinya adalah pengembang software. Malamnya, dia meluncurkan program yang secara otomatis akan menawar sejumlah domain untuk dibeli. Kelak pada 2004, Yun dikenang sebagai “dewa” di kalangan para penjual-beli domain lantaran sukses melego portofolionya yang terdiri atas 100 ribu domain pada Marchex (perusahaan di Seattle yang menyediakan jasa online traffic lokal dan vertikal ke pedagang) senilai US$ 164 juta.

“Yun terlalu hebat,” ungkap Kevin. Toh, dia pun tak kalah hebatnya. Dia bertindak berani. Sejak para pendaftar bisa melakukan koneksi langsung ke server Network Solutions, Kevin memotong kompas. Dia melakukan deal dengan para pendaftar domain, agar bisa mendapatkan domain mereka saat keluar dari root zone. Untuk kesepakatan ini, dia menawarkan US$ 100 untuk setiap nama (normalnya US$ 8). Dalam seminggu, banyak deal bisa dibuat. Dan di akhir 2000, Kevin telah mendaftarkan sedikitnya 10 ribu domain.

Taktik ini memancing kemarahan. “Kevin datang sekaligus menutup pintu buat yang lain,” Franck Schilling, seorang penjual-beli situs, mengeluhkan. Uniknya, Franklah yang kelak justru berjasa besar buat pesaingnya itu. Itu terjadi ketika mereka bertemu di sebuah restoran, November 2000.

“Berapa banyak traffic yang kamu punya?” tanya Frank. Kevin menjawab, tak tahu. Frank pun kemudian nyerocos bahwa dia tengah bereksperimen dengan GoTo.com yang menghubungkan domain-domain miliknya dengan iklan. Mendengar ini, Kevin pun kemudian mencobanya sendiri. Dia meluangkan waktu seminggu untuk mencari tahu berapa banyak traffic pada situs-situs miliknya. Hasilnya, sungguh mengejutkan: 8 ribu pengunjung/hari. “Dari situ, saya tahu apa yang saya buat selama ini, sangat, sangat berharga,” katanya. Dia mengikuti jejak Frank, menandatangani kerja sama dengan GoTo (di kemudian hari dibeli Yahoo). Pada hari pertama, US$ 1.500 masuk ke kantongnya dari iklan yang terhubung ke domain-domain miliknya.

Akan tetapi, kejelian terbesar Kevin adalah ketika dia menyadari bahwa orang tak selamanya menggunakan Yahoo, atau kemudian Google, untuk mencari situs yang diinginkan. Kebanyakan orang mengetik sebuah nama untuk kemudian ditambahkan “.com” di belakangnya. Contohnya, memerlukan sepatu pernikahan, maka ketikkan “weddingshoes.com” (situs yang sekarang dimiliki Kevin) dan kita akan mendarat di sebuah situs yang terlihat seperti portal sepatu pernikahan, yang terhubung dengan lusinan penjual sepatu penikahan.

Di situs ini, setiap klik yang dilakukan seseorang akan menghubungkannya dengan pengiklan (penjual sepatu). Lalu, sang pengiklan akan membayar Yahoo. Dan selanjutnya, giliran Yahoo membagi hasil jualan iklan ini ke Kevin. Dari satu situs ini, dia mengaku mendapat sedikitnya US$ 9.100/tahun. Kecil memang. Hanya saja, tilik biaya untuk situsnya ini: ongkos pendaftarannya US$ 8 dan sekitar US$ 7 untuk biaya overhead per tahun. Dan pola bisnis semacam inilah yang terjadi pada domain-domain milik mantan dokter itu. Pola yang sangat menguntungkan: akhir 2002, sedikitnya US$ 1 juta mengalir ke kantong Kevin lewat model bisnis semacam ini, yang dikenal dengan pay per click.

Tak sedikit yang memuji, tapi kelak tak sedikit pula yang mencelanya. Hal ini terjadi ketika Kevin tampak semakin cermat mengeksploitasi setiap peluang dalam bisnis domain. Melihat orang sering terpeleset mengetik “.com” secara tidak utuh menjadi “.cm”, dia pun bekerja sama dengan Pemerintah Kamerun sebagai pemilik kode .”cm” — sebagaimana Jerman dengan “.de”, atau Indonesia dengan “.id”. Caranya?

Domain-domain yang belakangnya “.cm” dan belum teregistrasi akan dihubungkan oleh server di Kamerun, dengan server milik Kevin di Vancouver. Contohnya, ketikkan “paper.cm”, maka server yang dimiliki Camtel, BUMN Kamerun yang mengurusi pendaftaran domain, akan terhubung dengan server Agoga.com milik Kevin. Begitu juga bila mengetikkan “Beer.cm” (untuk mencari produk bir), Newyorktimes.cm, bahkan Anyname.cm. Semuanya akan terhubung dengan Agoga.com, situs yang berisi iklan aneka produk yang didukung Yahoo.

Berapa uang yang disisihkan untuk Pemerintah Kamerun lewat pola bisnis semacam ini, tidak diungkap oleh Kevin. Yang pasti, dia kini tengah menjajaki untuk mengulang model sejenis dengan Pemerintah Kolombia yang kodenya “.co”. Sejumlah orang bahkan menaksir Kevin akan melakukannya juga dengan Oman (.om), Niger (.ne), dan Ethiopia (.et).

Yang menarik, sekalipun begitu hebat, Kevin nyaris tak dikenal. Publikasi tentang dirinya terbilang amat minim, bahkan di wikipedia sekalipun. Namun, boleh jadi ini karena apa yang dilakukannya juga memancing banyak musuh. Di antaranya, para pengacara korporat yang menuduh penggunaan “.cm” berpotensi penyalahgunaan trademark.

Terlepas dari kontroversi yang muncul, Kevin tetap dipuja para fansnya. Dia sendiri terus aktif memburu domain. Dalam sehari, 30-100 nama domain dibelinya. Sebagai informasi, dalam tiga tahun terakhir, jumlah nama domain meningkat lebih dari 130% menjadi 66 juta domain. Setiap dua detik, satu nama bergabung.

Memang tak hanya Kevin yang melakukan profesi ini. Namun, dari segelintir orang yang bermain di dunia ini, dialah rajanya. Dunia yang disebutnya sebagai “the virtual real estate”.